Jamur Oncom (Ostilago) Disemprot Fungisida Apa?

Jamur Oncom (Ostilago) Disemprot Fungisida Apa?

Tingginya curah hujan akhir-akhir ini menimbulkan kehawatiran bagi petani padi.  Juga petani lainya sebenarnya seperti petani cabai, dan sayuran lain.  Karena intensitas hujan yang tinggi memicu datangnya penyakit-penyakit pada tanaman. 

Penyakit adalah gangguan fisiologis pada tanaman yang disebabkan oleh mikro-organisme pengganggu seperti bakteri, jamur, virus, protozoa dan nematoda.  Gangguan mikro-organisme ini dapat menyebabkan menurunnya produktivitas atau bahkan panen.

Pada tanaman padi, penyakit yang disebabkan oleh gangguan mikro-organisme ini umumnya dijumpai adalah hawar pelepah daun, blas, busuk batang, penyakit garis coklat daun, hawar daun bakteri atau kresek, tungoro dan kerdil.

Petani harus mengenali jenis-jenis gangguan dan penyakit yang timbulkanya.  Akhirnya harus jeli dan tepat memilih cara pengendaliannya, terlebih dengan menggunakan penyemprotan pestisida (fungisida, bakterisida).  Selain tepat lainnya seperti tepat waktu, tepat dosis, tepat sasaran dan tepat pengendalian.

BACA JUGA: INILAH TEKNIK PENYEMPROTAN PESTISID YANG TEPAT

Salah satu serangan penyakit yang banyak dijumpai pada tanaman padi dan sering dikeluhkan oleh petani adalah jika padi terserang penyakit jamur oncom.

Apa itu Jamur Oncom

Ustilago disebabkan karena adanya serangan jamur Ustilaginoidea virens.

Jamur Ustilago pada padi bisa dipicu karena tanaman padi terlalu banyak mendapat pupuk nitrogen (Urea) sehingga membuat bulir-bulir padi meletus dan berjamur seperti oncom

Menjelang panen pernahkah melihat bulir padi yang menyerupai popcorn kuning? Bulir padi seperti meletus dan diselimuti gumpalan kuning bertepung.

Penyakit padi tersebut disebut ustilago atau jamur oncom, yaitu penyakit yang disebabkan oleh serangan jamur Ustilaginoidea virens. Pemicunya adalah penggunaan pupuk nitrogen berlebihan dan kelembaban tinggi.

Penyakit ini hanya menyerang beberapa bulir padi dalam satu malai. Meskipun masih bisa dipanen, namun bulir padi yang dipenuhi spora kuning membuat hasil panen menjadi kotor dan menurunkan produktivitas tanaman.

Salah satu serangan penyakit yang banyak dijumpai pada tanaman padi dan sering dikeluhkan oleh petani adalah jika padi terserang penyakit jamur oncom.

Penyebab Padi Terserang Jamur Oncom

Pemicunya adalah karena tanaman padi terlalu banyak mendapat pupuk nitrogen (urea) sehingga membuat bulir-bulir padi meletus dan berjamur seperti oncom. Selain itu juga bisa terjadi karena kondisi tanaman padi yang terlalu lembab sehingga dapat memicu pengembangbiakan jamur ini.

Ustilago disebabkan karena adanya serangan jamur Ustilaginoidea virens. Musim hujan sebisa mungkin menghindari aplikasi pupuk N (urea) tentunya dengan pengamatan terhadap vigor tanaman.

Selain padi, jamur ini dapat menginfeksi beberapa jenis gulma, padi liar dan jagung. 

Cara Pengendalian Penyakit Jamur Oncom

ini adalah dengan penggunaan pupuk kimia nitrogen secara berimbang dan tidak berlebihan. Mengatur jarak tanam agar tidak terlalu rapat dan penyemprotan fungisida agar serangan tidak menyebar. Jika tidak banyak, bisa dilakukan pemetikan malai yang terinfeksi jamur ustilago secara manual .

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan pengendalian jamur ustilago ini adalah dengan:

1.  Melakukan pemupukan dengan unsur hara Nitrogen seperti Urea secara seimbang dan tidak berlebihan

2.  Menggunakan jarak tanam jarang atau jarak tanamnya jangan terlalu rapat dengan tujuan untuk mengurangi kelembaban terutama pada musim tanam pertama (MT -1)

3. Jika ditemukan tanaman padi yang terserang jamur oncom sebaiknya segera dibuang bulir padi tersebut agar tidak menyebar ke bulir-bulir padi yang lain

4.  Penyemprotan dengan fungisida

Penyemprotan Fungisida Untuk Mengendalikan Jamur Oncom

Sebelum jamur ini menyerang tanaman padi, alangkah baiknya dilakukan pengencegahan terlebih dahulu.  Pencegahan dapat dilakukan dengan penyemprotan dengan fungsidia kontak dengan bahan aktif seperti mancozeb, propineb, ziram, tiram.

Agar pencegahannya jamur oncom lebih maksimal dapat setiap aplikasi fungisida kontak dicampur dengan nutrisi Silika.  Karena fungsi silika adalah memperkuat lapisan meristem bulir padi, dan seluruh jaringan tanaman padi terlindungi.  Contoh silika adalah Tenaz, Biomax.

Sedangkan jika sudah terserang, pengendaliannya dengan menyemprot menggunakan fungisida yang berbahan aktif captan, captafol, fentin hydroxide, copper oxychloride, carbendazim dan fungisida tembaga lainnya.

  • Merek dagang fungisida dengan bahan aktif captan: Antarkap 50WP, Ingrofol 360CS, Ingrofol 360WP
  • Merek dagang fungisida dengan bahan aktif fentin hydroxide:
  • Merek dagang fungisida dengan bahan aktif mancozeb: Actozeb 80WP, Antila 80WP, Dithane M-45 80WP, Megazeb 80WP, Victory 80WP, Vondozeb 80WP,  Cadilac 80WP
  • Merek dagang fungisida dengan bahan aktif copper oxychloride: Champion 77WP, Kocide 54WG, Copcide 77WP
  • Merek dagang fungisida dengan bahan aktif carbendazim: Bavistin 50WP, Delsene MX 80WP, Saaf 75WP,
  • Merek dagang fungisida dengan bahan aktif ziram: Ziflo 76WG
  • Merek dagang fungisida dengan bahan aktif tiram: Tiflo 80WG
  • Merek dagang fungisida dengan bahan aktif propineb: Antracol 70WP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page

<